Awalnya Banda Neira Bercerita 

“Eksplorasi dan Optimalisasi Sumber Daya Alam Berkelanjutan Melalui Konservasi dan Pendidikan”

Banda Neira Bercerita #KKNUNSJan-Feb2017

Kami ingin mengabdi untuk Indonesia,

Kami ingin mengembangkan senyum di Kepuluan Banda,

Kami ingin berkata bahwa “Banda Neira Bercerita”

Karena saya sendiri percaya, pengabdian adalah sebuah panggilan jiwa bukan keterpaksaan. Itulah yang menyatukan saya dan teman-teman Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dari berbagai jurusan yang berbeda untuk terjun langsung dan mengabdi pada masyarakat Indonsia. Sejauh apapun pergi, sepanjang apapun gelar yang akan menyertai nama di belakang, dan apapun status saat ini; pada akhirnya saya dan teman-temanlah yang akan bersinergi memajukan negeri ini. 40 hari lamanya kami akan berada di Banda Neira sebagai salah satu wujudnya tridarma perguruan tinggi.

Kenapa Banda Neira? Karena saya sendiri telah jatuh cinta dengan sederhana; tentang cerita-cerita sejarahnya, kekayaan bahari yang melimpah, tawa anak-anak sekolah, atau deru ombak selepas senja. Banda Neira merupakan pulau dalam gugusan Kepulauan Banda yang termasuk dalam wilayah Maluku Tengah. Lebih dari yang bisa ditemui di laman internet, Banda Neira punya potensi sebagai destinasi wisata yang sangat mumpuni baik dari keindahan alamnya, pesona taman laut, peninggalan bangunan sejarah, maupun kebudayaannya.

Banda Neira, bagian dari Indonesia yang memukau untuk digali lebih karena mengingat disini gerbang pertama kali kolonial memasuki wilayah nusantara demi mencari rempah-rempah. Pulau dalam satu gugusan dimana dulu Bung Hatta dan Bung Sjahrir diasingkan. Di tanahnya terhampar barisan pohon pala yang menjadi detak jantung perekonomian masyarakatnya. Tidak hanya itu, Banda Neira juga merupakan potongan surga dunia dengan berbagai keragaman hayati dan pariwisata bahari. Layaknya pulau-pulau di timur Indonesia, Banda Neira bak permata yang belum diasah. Terlalu banyak tanah yang belum dijelajahi, GunungApi yang menjulang tinggi, maupun laut yang teramat luas untuk diarungi.Bisa dikatakan Banda Neira merupakan mutiara yang belum terpoles dengan cukup baik. Potensi yang dimiliki oleh Kepulauan Banda sangat besar, namun sayang pembangunan pemerintah di daerah ini belum optimal. Seyogyanya potensi wisata tersebut harus difasilitasi dengan kesadaran dan kemampuan sehingga mampu membuka mata dunia akan keindahan alam di Banda.

7/20 dari Tim KKN UNS Banda Neira
7/20 dari tim KKN UNS Banda Neira

Saya dan teman-teman dari tim KKN Banda Neira UNS periode ke 3, mengabdi di Negeri Administrasi Boiyouw dan Waling Spanciby merancang program kerja (proker) utama berupa konservasi lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan krisis air dan memaksimalkan pengelolaan sampah. Kegiatan yang dilakukan antara lain Sosialisasi sampah dan intrusi air laut dalam ekuifer, pembuatan biopori dan Briket Arang dari daun kering.  Tidak hanya di sektor lingkungan, kami juga akan turun tangan di bidang pariwisata, pertanian, dan pendidikan dengan harapan terciptanya kesejahteraan masyarakat Banda yang lebih baik.

Screenshot_2017-03-18-15-56-34_com.instagram.android_1489827471870[1]
Foto Bersama dengan Dosen Pembimbing dan Bapak Camat Banda
Di bidang pariwisata ada kegiatan Banda Goes World Wide” atau pembuatan situs internet bilingual, “Banda Neira’s Map” yaitu pembuatan peta yang berisi  informasi pesona wisata Banda Neira,  dan “Festival panen pala”.  Banda Neira to-do-list” yaitu pembuatan konten-konten informasi dan dokumentasi seputar Banda Neira.

Di bidang pertanian ada kegiatan “Aku cinta pertanian” yaitu pengenalan dan pelatihan bertanam secara vertikultur, Go organic yaitu pelatihan pembuatan pupuk organik serta pengenalan dan pelatihan bertanam sayur secara hidroponik.

Sedangkan di bidang pendidikan, ada kegiatan “Greeneration”, yaitu Pendidikan konservasi bagi anak sekolah, “Posko belajar sore”, “College Calling” atau Sosialisasi progam studi di Perguruan Tinggi dan beasiswa, “Mimpi Anak Pulau”, dan kegiatan penyuluhan “Yuk hidup sehat”.

Kami berharap apa yang telah dilakukan di kedua desa tersebut dapat membantu Kepulauan Banda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan destinasi pariwisata nasional. Dengan adanya kepedulian dari masyarakat terhadap lingkungan khususnya pengelolaan sampah dan pengenalan pariwisata Banda merupakan satu langkah positif untuk membantu penyelesaian permasalahan Banda.Karena Banda Neira mempunyai sejuta cerita yang harus didengar oleh masyarakat Indonesia maupun turis mancanegara.

Leave a comment